Pentas Tayub
Pada awal tahun 1900-an, Pentas Tayub biasanya digelar keliling desa di Pulau Jawa. Pentas Tayub sendiri terdiri atas sekelompok penari yang menari dengan diiringi oleh gamelan. Biasanya dalam satu kelompok, terdapat 3 penari dan 4-5 pemain gamelan.
Beberapa orang juga biasa menyebut Pentas Tayub sebagai rombongan ledek karena mereka tidak pergi berkeliling setiap hari melainkan hanya pada saat tertentu bergantung pada penanggalan Jawa atau pada saat desa yang dituju sedang panen.
Rombongan Pentas Tayub biasanya akan tampil di tempat-tempat keramat di desa yang mereka kunjungi. Pada saat mereka tampil, biasanya ibu-ibu yang menonton mereka dengan membawa anaknya akan mendoakan anak mereka untuk mencegah bencana atau sawan.
Wayang Orang
Wayang Orang atau biasa juga dikenal sebagai Wayang Wong adalah wayang yang diperagakan langsung oleh manusia. Wayang Orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada tahun 1731. Biasanya kelompok Wayang Orang akan tampil berkeliling desa. Wayang Orang juga biasanya dimanfaatkan untuk menggambarkan situasi politik. Sekarang, Wayang Orang biasa dipentaskan ke publik ketika ada festival tradisional.
Penari Keliling
Pada zaman penjajahan Belanda, banyak pentas seni dilakukan dengan cara berkeliling dari desa ke desa. Salah satu contohnya adalah penari keliling.
Kuda Lumping
Kuda Lumping juga dikenal sebagai Jaran Kepang atau Jathilan merupakan sebuah tari tradisional Jawa yang menggambarkan sekelompok pasukan berkuda. Kuda dalam tarian ini dibuat dari bambu yang dianyam menjadi bentuk kuda. Pentas seni tradisional yang satu ini relatif sering dijumpai jika dibanding dengan yang disebutkan sebelumnya